Presiden Jokowi mentargetkan menanam sorgum di lahan seluas 154 ribu hektare dalam dua tahun.
Wacana penanaman sorgum dalam jumlah besar ini muncul setelah sembilan negara mengumumkan untuk menghentikan sementara ekspor gandum di tengah gejolak geopolitik Rusia-Ukraina yang menyebabkan rantai pasok pangan terganggu.
Sembilan negara yang menutup keran ekspor adalah Kazakhstan, Kirgizstan, India, Afghanistan, Aljazair, Serbia, dan Ukraina.
Akibat keadaan ini Indonesia akhirnya mencari alternatif pengganti gandum.
Sorgum termasuk biji-bijian yang masuk dalam famili Poaceae, kecil bulat dengan beberapa varietas berwarna merah, coklat, hitam, atau ungu.
Biji-bijian ini mudah ditambahkan pada makanan serta banyak digunakan sebagai pakan ternak dan sumber bahan bakar alami hemat biaya.
Teksturnya keras seperti buah beri gandum, rasa sorgum ringan dengan sedikit rasa manis pedas yang memberikan sedikit kerenyahan.
Melansir healthline, sorgum merah dan jingga dimanfaatkan mulai dari pakan ternak hingga bahan bakar.
Tan, krim, dan sorgum putih dapat menjadi tepung untuk industri makanan.
Burgundy dan sorgum hitam sangat tinggi antioksidannya.
Sorgum kaya nutrisi, termasuk rendah lemak, tetapi tinggi protein, serat, vitamin B, dan zat gizi mikro.
Vitamin B dalam sorgum penting bagi metabolisme, perkembangan sel saraf, serta kesehatan rambut dan kulit.
Sebagai sumber yang kaya magnesium dan mineral, sorgum penting untuk pembentukan tulang, kesehatan jantung, dan lebih dari 600 reaksi biokimia pada tubuh, seperti produksi energi dan metabolisme protein.